
- 5 hari lalu
OJK mewajibkan fintech P2P lending memenuhi ekuitas minimum Rp12,5 miliar pada Juli 2025. Simak langkah-langkah pengawasan dan opsi yang ditawarkan regulator.
Meta meningkatkan upaya memerangi penyalahgunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang menciptakan gambar intim palsu tanpa persetujuan.
Aplikasi ‘nudify’ yang kini marak di internet menjadi sorotan tajam perusahaan teknologi itu karena memanfaatkan AI untuk menghasilkan konten seksual eksplisit yang menyesatkan dan melanggar privasi.
Sejak tahun lalu, Meta telah memperkuat kebijakan internalnya, melarang tegas promosi aplikasi semacam ini di seluruh platformnya.
Perusahaan menghapus iklan, akun Facebook dan Instagram yang mempromosikan layanan tersebut, memblokir tautan menuju situs-situs terkait, serta membatasi kata kunci seperti “nudify”, “undress”, dan “delete clothing” dari hasil pencarian di platformnya.
Kini, Meta mengambil langkah lebih jauh untuk menghentikan penyebaran aplikasi semacam itu, tidak hanya di dalam ekosistemnya, tetapi juga secara luas di internet.
Meta mengajukan gugatan hukum terhadap Joy Timeline HK Limited, perusahaan di balik aplikasi CrushAI yang memungkinkan pengguna membuat gambar telanjang berbasis AI tanpa persetujuan pihak yang digambarkan.
Gugatan dilayangkan di Hong Kong, markas perusahaan tersebut, dengan tujuan mencegah mereka mengiklankan aplikasi itu di platform milik Meta.
“Ini mengikuti upaya berulang Joy Timeline HK Limited untuk menghindari proses peninjauan iklan Meta dan terus menayangkan iklan tersebut, setelah sebelumnya berulang kali dihapus karena melanggar aturan kami,” tulis Meta dalam pernyataannya.
Langkah hukum ini mempertegas komitmen Meta untuk melindungi komunitasnya dari konten eksploitasi non-konsensual. “Kami akan terus mengambil langkah-langkah yang diperlukan – termasuk tindakan hukum – terhadap mereka yang menyalahgunakan platform kami seperti ini,” lanjut pernyataan tersebut.
Meta menyadari bahwa menghapus aplikasi nudify dari platformnya saja tidak cukup. Karena itu, perusahaan kini membagikan data berupa URL aplikasi dan situs web pelanggar kepada perusahaan teknologi lain melalui program Lantern milik Tech Coalition.
Sejak Maret 2025, Meta telah mengirim lebih dari 3.800 URL unik kepada mitra teknologi dalam upaya kolektif untuk menghentikan penyebaran aplikasi ini.
Inisiatif ini merupakan perpanjangan dari kerja sama yang sebelumnya sudah dilakukan untuk menangani isu keamanan anak di internet, termasuk kasus sextortion.
Para pelaku di balik aplikasi nudify terus berevolusi, menggunakan cara-cara licik seperti menampilkan gambar yang tampak normal dalam iklan untuk menghindari deteksi sistem otomatis Meta, atau membuat domain baru setelah situs sebelumnya diblokir.
Untuk melawannya, Meta mengembangkan teknologi baru yang dapat mengenali iklan bermasalah meski tanpa unsur ketelanjangan eksplisit. Mereka juga menggunakan teknologi matching untuk mendeteksi iklan tiruan dan memperluas daftar istilah, frasa, hingga emoji yang bisa dikenali sistem mereka.
Selain itu, Meta menerapkan strategi yang digunakan dalam mengidentifikasi jaringan aktivitas tidak otentik untuk membongkar jaringan akun yang menjalankan iklan aplikasi nudify.
Sejak awal tahun ini, tim investigasi internal Meta berhasil mengungkap dan membubarkan empat jaringan akun yang mempromosikan layanan tersebut.
Meta mendukung langkah-langkah legislasi yang memerangi penyalahgunaan gambar intim, baik yang nyata maupun hasil AI.
Mereka turut mendukung implementasi TAKE IT DOWN Act di Amerika Serikat—sebuah undang-undang bipartisan yang dirancang untuk mencegah penyebaran konten eksploitasi dan membantu para korban.
Selain itu, Meta juga mendorong adanya regulasi yang memberi wewenang lebih kepada orang tua untuk memantau dan menyetujui unduhan aplikasi oleh remaja. “Hal ini akan memungkinkan orang tua melihat jika anak mereka mencoba mengunduh aplikasi nudify dari App Store, dan mencegah mereka melakukannya,” tegas Meta.
Dengan kombinasi penegakan hukum, kerja sama industri, teknologi pendeteksi canggih, dan dukungan terhadap regulasi, Meta berupaya membangun perlindungan komprehensif di era AI yang kian kompleks.