
- 5 hari lalu
Telkom serahkan 946 hewan kurban seberat 114.850 kg kepada lebih dari 62.000 penerima manfaat Idul Adha 1446 H di seluruh Indonesia.
Bagaimana jika proses desain chip yang biasanya memakan waktu berminggu-minggu bisa diselesaikan hanya dalam beberapa hari? Inilah yang dijanjikan oleh QiMeng, sebuah platform desain chip berbasis kecerdasan buatan (AI) yang baru saja diluncurkan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan China (CAS).
QiMeng, yang berarti "pencerahan" dalam bahasa Mandarin, dikembangkan oleh tim gabungan dari Laboratorium Kunci Negara untuk Prosesor, Pusat Penelitian Perangkat Lunak Cerdas, dan Universitas Akademi Ilmu Pengetahuan China. Platform ini memanfaatkan model bahasa besar untuk mengotomatisasi tugas-tugas kompleks dalam desain chip.
Sistem ini terdiri dari tiga lapisan fungsional: model chip prosesor khusus domain sebagai fondasi, agen desain yang menangani aspek perangkat keras dan lunak, serta berbagai aplikasi desain chip di lapisan atas. Komponen-komponen ini bekerja sama untuk mendukung desain front-end otomatis, pembuatan bahasa deskripsi perangkat keras, konfigurasi sistem operasi, dan pembuatan toolchain kompiler.
Menggunakan platform ini, para peneliti telah berhasil membangun dua prosesor: QiMeng-CPU-v1 yang setara dengan chip Intel 486, dan QiMeng-CPU-v2 yang sebanding dengan Arm Cortex A53. Tim pengembang menyatakan bahwa chip untuk kendaraan otonom yang biasanya membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk diselesaikan oleh insinyur manusia, kini dapat diproduksi oleh QiMeng hanya dalam beberapa hari.
Peluncuran QiMeng terjadi di tengah meningkatnya ketegangan teknologi antara AS dan China. Washington semakin memperketat akses ke perangkat chip canggih, sementara Beijing meningkatkan upaya untuk mengurangi ketergantungan pada perangkat lunak Barat. QiMeng merupakan upaya langsung untuk menggantikan ketergantungan pada perusahaan-perusahaan Barat seperti Synopsys, Cadence, dan Siemens EDA yang bersama-sama menguasai 82% pasar EDA China tahun lalu.
Tim CAS menyatakan bahwa tujuan pengembangan QiMeng adalah untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan mempersingkat siklus pengembangan dibandingkan dengan metode manual. Sistem ini juga bertujuan untuk memungkinkan kustomisasi cepat arsitektur chip dan tumpukan perangkat lunak khusus domain.
Meskipun demikian, para pengembang mengakui masih ada tantangan yang harus diatasi, termasuk "teknologi fabrikasi yang terbatas, sumber daya yang terbatas, dan ekosistem yang beragam." Namun, mereka berharap QiMeng akan membantu mengotomatisasi seluruh proses desain dan verifikasi chip dalam jangka panjang.
Kemampuan China untuk merancang dan membuat chip secara lokal menjadi semakin penting seiring dengan meningkatnya kebutuhan AI akan chip yang lebih kuat. Meskipun negara ini masih tertinggal dari Taiwan Semiconductor Manufacturing Company dalam fabrikasi chip canggih, upaya seperti QiMeng ditujukan untuk mempersempit kesenjangan dalam kemampuan desain.
Dengan open-sourcing sistem ini di GitHub dan mempublikasikan dokumentasi teknis terperinci dalam makalah penelitian, tim pengembang QiMeng menunjukkan komitmen mereka untuk kemajuan teknologi chip. Langkah ini juga mencerminkan upaya yang lebih luas dari China untuk mencapai kemandirian dalam teknologi kritis di tengah persaingan global yang semakin ketat.