
- 4 hari lalu
Sharp AQUOS R10 meluncur Global, akan hadir Juli 2025 di Indonesia dengan layar 3.000 nit, kamera Leica, dan fitur AI generatif.
PT Erajaya Swasembada Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST dan RUPSLB) di Jakarta pada Rabu (11/6). Salah satu keputusan utama adalah pembagian dividen tunai sebesar Rp19 per saham.
Total nilai dividen yang dibagikan mencapai Rp299,89 miliar. Keputusan ini diambil seiring dengan peningkatan laba bersih Erajaya pada tahun 2024 sebesar 25 persen secara tahunan menjadi Rp1,03 triliun.
“Pembagian dividen ini mencerminkan komitmen berkelanjutan kami untuk memberikan imbal hasil nyata kepada para pemegang saham, sekaligus menegaskan arah perusahaan untuk memperkuat strategi diversifikasi bisnis dan inovasi. Kami yakin bahwa dengan memperluas portofolio produk dan memanfaatkan teknologi digital, Erajaya akan tetap sangat relevan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan dan mencapai pertumbuhan berkelanjutan,” ujar Hasan Aula, Deputy President Director PT Erajaya Swasembada Tbk.
Dalam RUPSLB, pemegang saham juga menyetujui perpanjangan masa transfer sebagian saham treasury untuk mendukung Program Kepemilikan Saham Manajemen dan Karyawan (MESOP), dengan total maksimum 51,54 juta saham atau 0,32 persen dari modal disetor penuh.
Erajaya juga mencatat pencapaian positif pada kuartal I 2025, dengan penjualan bersih mencapai Rp15,88 triliun dan laba bersih sebesar Rp212 miliar. Segmen aksesori dan produk lainnya memberikan kontribusi 15,7 persen, meningkat dari 11,4 persen pada periode yang sama tahun lalu.
“Perubahan ini mencerminkan keberhasilan strategi diversifikasi kami, yang tidak hanya bergantung pada produk inti tetapi juga memperkuat portofolio di produk aksesori dan gaya hidup. Kami semakin optimistis terhadap sisa tahun 2025, dengan harapan kontribusi dari portofolio di luar ponsel dan tablet akan terus tumbuh seiring hadirnya XPENG, kendaraan listrik yang kini telah tersedia untuk pre-order dan uji coba berkendara,” tambah Hasan Aula.
Erajaya mencatat ekspansi bisnis yang signifikan sepanjang tahun 2024, termasuk di sektor non-elektronik seperti makanan dan minuman, kesehatan, dan gaya hidup aktif. Perusahaan menjalin kemitraan dengan merek global seperti JD Sports, Garmin, dan Urban Republic.
Dalam penguatan saluran distribusi, Erajaya membuka 34 gerai baru pada kuartal pertama 2025. Jumlah gerai Erajaya Digital naik menjadi 1.686, Erajaya Active Lifestyle menjadi 179, dan Food & Nourishment menjadi 37 unit. Program loyalitas juga tumbuh dengan 14 juta anggota per akhir Maret 2025.
Erajaya mencatat skor ESG Sustainalytics sebesar 14,7, yang memperkuat posisi perusahaan dalam menjalankan bisnis berkelanjutan. Inisiatif seperti program Lentera Cerdas, Sehat, Kasih, dan Hijau mendukung 10 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
“Pencapaian yang diraih pada kuartal pertama tahun ini menunjukkan arah positif bagi Erajaya Group untuk mempercepat pertumbuhan di masa depan. Fokus kami tidak hanya pada perluasan jaringan ritel, tetapi juga pada inovasi model bisnis, pengembangan produk baru, serta pemanfaatan teknologi digital untuk memperkuat ekosistem omnichannel. Kami optimistis bahwa dengan fondasi ini, kami dapat memperkuat posisi di pasar yang terus berkembang,” ujar Hasan Aula.
Ke depan, perusahaan menargetkan ekspansi ke kota-kota tier 2 dan 3 di luar Pulau Jawa. Strategi ini mencakup pembukaan gerai di lokasi strategis, memperkaya portofolio merek, serta memperkuat kerja sama dengan mitra prinsipal.
“Kami percaya bahwa kunci masa depan Erajaya Group terletak pada kemampuan untuk beradaptasi, berinovasi, dan terus memperluas peluang bisnis. Melalui diversifikasi portofolio, penguatan ekosistem digital, dan strategi keberlanjutan yang terintegrasi, kami berharap dapat terus memberikan nilai tambah bagi pelanggan dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan dalam industri ritel,” ujar Hasan Aula.
Agenda RUPST juga mencakup persetujuan laporan tahunan, laporan keberlanjutan, dan laporan keuangan konsolidasian tahun buku 2024. Selain itu, pemegang saham menyetujui pendelegasian wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik tahun buku 2025, serta menetapkan remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris.