
- 5 hari lalu
Fokus Qualcomm di Computex 2025 ada pada AI, bukan chip baru. Snapdragon X2 diperkirakan hadir September mendatang.
Google mengumumkan 20 organisasi terpilih dalam program Google.org Accelerator: Generative AI 2025 untuk mengembangkan solusi berbasis AI generatif. Program ini menyasar berbagai tantangan sosial global, mulai dari penanganan krisis hingga kesehatan mental anak.
Setiap organisasi akan menerima bagian dari dana sebesar 30 juta dolar AS, pelatihan teknis selama enam bulan, serta pendampingan dari para ahli AI Google dan akses ke kredit Google Cloud.
Program akselerator ini diluncurkan pada 2024 untuk mendukung pemanfaatan AI di sektor sosial. Berdasarkan survei Google.org, hampir dua pertiga organisasi nirlaba yang telah menggunakan AI merasa lebih percaya diri dalam menjalankan misi mereka. Namun, hanya satu dari lima organisasi yang menyatakan penggunaan AI generatif secara luas.
Keberhasilan program ini mulai terlihat dari hasil yang dicapai peserta gelombang pertama. Salah satunya adalah Tabiya, organisasi yang fokus pada pengangguran pemuda global. Mereka menggunakan Compass, agen percakapan open-source berbasis Gemini, untuk menjangkau lebih dari 8.000 pencari kerja dalam waktu setengah dan biaya seperempat dari sebelumnya.
Organisasi dalam kelompok terbaru program ini memiliki fokus beragam. Beberapa menargetkan sektor kesehatan, seperti Aga Khan University yang mengembangkan panduan klinis real-time di Kenya, serta CETA Global yang menyediakan pelatihan simulasi berbasis AI bagi penyedia layanan kesehatan mental.
Di bidang pendidikan, Darsel menyediakan tutor matematika AI generatif untuk siswa K-12, sementara Day of AI Australia mengajarkan literasi AI kepada pelajar dan guru. Lit menggabungkan pengenalan suara dan sains membaca untuk mempersonalisasi pengajaran literasi anak.
Peningkatan akses layanan juga menjadi sorotan. One Degree mempermudah keluarga mengakses layanan sosial, sementara Nava PBC mengotomatisasi tugas administratif bagi pekerja kasus. Phare Bio menyediakan platform terbuka untuk mendesain antibiotik baru dalam menghadapi resistensi antimikroba.
Organisasi seperti 3iS, Earth Genome, dan Red de Innovación Local memanfaatkan AI untuk meningkatkan pengambilan keputusan berbasis data dalam respons krisis dan pengelolaan lingkungan.
Beberapa proyek menargetkan kelompok masyarakat tertentu. Signvrse mengembangkan avatar bahasa isyarat offline untuk menjembatani kesenjangan komunikasi bagi penyandang disabilitas di Afrika.
SkillUp Coalition, bersama mitra, membantu masyarakat berpenghasilan rendah dengan pelatihan karier dan penghapusan utang.
Di bidang akademik, Paritii dan Technical University of Munich mengotomatisasi alur administrasi dan menyederhanakan akses informasi kesehatan onkologi. Sementara itu, Visilant mendukung skrining mata berbasis AI untuk pasien di India melalui data dari petugas kesehatan.
Dengan pendekatan beragam dan dukungan teknologi, Google melalui inisiatif ini mendorong pemanfaatan AI generatif secara inklusif dan berdampak luas di sektor sosial global.