
- 5 hari lalu
Lewat Final Liga Champions 2025, OPPO tampilkan AI selfie, zoom canggih, hingga pelatihan bersama Kaká dan Cafu untuk bakat muda dari berbagai negara.
Bagaimana jika ada baterai sekecil partikel namun mampu menggerakkan supercomputer? Inilah potensi revolusioner dari baterai kuantum topologis yang baru dikembangkan oleh para peneliti.
Sebuah studi teoritis oleh tim gabungan dari Pusat Komputasi Kuantum RIKEN dan Universitas Sains dan Teknologi Huazhong telah membuka jalan bagi desain baterai kuantum yang efisien. Zhi-Guang Lu, penulis utama studi ini, menyatakan bahwa penelitian mereka memberikan wawasan baru dari perspektif topologi dan memberi petunjuk untuk mewujudkan perangkat penyimpanan mikro-energi berkinerja tinggi.
Di tengah kebutuhan global akan penyimpanan energi yang lebih efisien dan berkelanjutan, baterai kuantum muncul sebagai konsep revolusioner. Berbeda dengan baterai konvensional, baterai kuantum memanfaatkan prinsip-prinsip mekanika kuantum seperti superposisi, keterkaitan, dan koherensi. Pendekatan ini menjanjikan keunggulan kinerja yang signifikan, termasuk pengisian daya lebih cepat, kapasitas lebih besar, dan efisiensi yang lebih baik.
Namun, realisasi praktis baterai kuantum menghadapi tantangan besar, terutama terkait hilangnya energi dan dekoherensi yang dapat merusak sifat-sifat kuantum. Untuk mengatasi hal ini, tim RIKEN memanfaatkan "sifat topologis", fitur material yang tetap tidak berubah meski mengalami deformasi. Konsep desain baterai ini secara unik menggabungkan sifat topologis pemandu gelombang fotonik dengan efek kuantum atom dua tingkat.
Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan memanfaatkan sifat topologis, dimungkinkan untuk mencapai pengisian jarak jauh yang sempurna dan kekebalan terhadap disipasi. Lebih lanjut, tim menemukan bahwa disipasi yang biasanya dianggap merugikan kinerja baterai justru dapat digunakan untuk meningkatkan daya pengisian baterai kuantum secara sementara.
Implikasi dari studi ini sangat luas, mulai dari penyimpanan energi skala nano hingga komunikasi kuantum optik yang memungkinkan transfer data ultra-aman jarak jauh. Penelitian dan pengembangan aktif terus berlanjut, dengan beberapa terobosan terbaru termasuk prototipe baterai kuantum menggunakan mikrokavitas oleh tim CSIRO dan baterai kuantum berbasis spin elektron dari Universitas Genoa.
Meskipun masih dalam tahap awal, potensi baterai kuantum sangat menjanjikan. Teknologi ini dapat merevolusi berbagai bidang, mulai dari perangkat seluler hingga supercomputer. Para peneliti RIKEN berkomitmen untuk terus mengembangkan teori perangkat kuantum menjadi aplikasi praktis yang dapat mengubah lanskap teknologi di masa depan.
Dengan kemajuan ini, kita mungkin akan menyaksikan era baru penyimpanan energi yang lebih efisien, kompak, dan powerful dalam beberapa tahun mendatang. Meskipun tantangan masih ada, langkah-langkah awal ini membuka jalan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan bertenaga kuantum.