
- 4 hari lalu
Meta mengembangkan sistem periklanan berbasis AI yang akan mengubah cara merek beriklan di platform digitalnya. Simak inovasi terbaru dari perusahaan induk Facebook ini.
Dalam langkah berani menuju kemandirian teknologi, China baru saja memperkenalkan sistem operasi robot buatan dalam negeri. Intewell, yang dikembangkan oleh Kyland Technology asal Beijing, diluncurkan pada Kamis lalu dan dipuji media lokal sebagai lompatan besar dalam perangkat lunak robotika.
Menurut laporan SCMP, Intewell dirancang sebagai platform dasar untuk robot cerdas yang dapat berinteraksi secara fisik dengan lingkungannya. Berbeda dengan sistem terfragmentasi yang mengandalkan perangkat lunak berbeda untuk setiap lapisan operasi, Intewell mengintegrasikan fungsi dari level chip hingga tugas-tugas tingkat aplikasi, mengefisienkan kemampuan pemrosesan robot di bawah satu payung perangkat lunak.
Li Ping, ketua Kyland, menyatakan bahwa sistem ini merupakan bagian dari strategi lebih luas untuk mengurangi ketergantungan China pada teknologi asing. "Robot bisa menjadi puncak konvergensi inovasi manusia. Arsitekturnya harus dibangun di atas fondasi domestik," ujar Li dalam wawancara dengan media China.
Menariknya, meski berfokus pada kemandirian, Intewell juga mendukung chip dari produsen internasional seperti Intel, Nvidia, dan Qualcomm, serta berbagai arsitektur termasuk Arm, x86, dan RISC-V. Hal ini menunjukkan pendekatan fleksibel selama fase transisi.
Peluncuran Intewell sejalan dengan upaya China untuk melokalisasi teknologi kritis, terutama di sektor kecerdasan buatan, robotika, dan semikonduktor. Upaya ini semakin mendesak di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dan pembatasan ekspor yang diberlakukan Amerika Serikat.
Momentum ini juga bertepatan dengan percepatan penerapan komersial industri robotika China. Menurut laporan TrendForce, enam dari sebelas perusahaan robot humanoid China yang memulai produksi massal pada 2024 diproyeksikan akan memproduksi lebih dari 1.000 unit masing-masing tahun ini.
Namun, para pelaku industri mencatat adanya tantangan utama: tidak adanya sistem operasi AI yang kohesif untuk mengelola tugas-tugas robotik umum tanpa bergantung pada program terpisah untuk setiap fungsi. Wang Xingxing, CEO Unitree Robotics, menyatakan dalam acara teknologi baru-baru ini bahwa perusahaan yang mampu memberikan kerangka kerja AI "end-to-end" bisa mendominasi masa depan robotika.
Sementara itu, Kyland juga berupaya memperdalam integrasinya dengan sektor chip domestik. Pada hari yang sama dengan peluncuran Intewell, anak perusahaannya, Guangya Hongdao, menandatangani perjanjian dengan Hygon Information Technology, meskipun rincian kolaborasi tersebut tidak diungkapkan.
Dengan fokus China pada pembangunan ekosistem teknologi tinggi yang mandiri, Intewell menandai tonggak penting dalam peta jalan robotika negara tersebut. Langkah ini meletakkan dasar untuk masa depan di mana mesin pintar beroperasi dengan inovasi China dari dalam ke luar.