
- 5 hari lalu
Metranet ganti nama SCALA jadi SPMB, hadirkan solusi digital PPDB dengan fitur AI dan komunikasi POSGRAM.
Amazon terpaksa menunda peluncaran perdana satelit internet Kuiper mereka akibat kondisi cuaca yang tidak mendukung pada Rabu malam. United Launch Alliance (ULA), mitra peluncuran Amazon, mengonfirmasi bahwa roket pembawa 27 satelit Kuiper tidak bisa melanjutkan proses countdown di landasan peluncuran Cape Canaveral, Florida.
"Awan kumulus yang bandel dan angin kencang membuat peluncuran harus ditunda dari jendela waktu yang direncanakan," demikian penjelasan ULA melalui siaran langsung mereka. Perusahaan tersebut menambahkan, "Cuaca yang teramati dan diperkirakan TIDAK MEMUNGKINKAN untuk melakukan peluncuran dalam sisa waktu yang tersedia di Cape Canaveral malam ini." ULA menyatakan akan mengumumkan tanggal peluncuran baru di kemudian hari.
Penundaan ini merupakan hambatan bagi Amazon dalam upayanya bersaing dengan Starlink milik SpaceX di pasar layanan internet satelit. SpaceX saat ini memimpin kompetisi dengan lebih dari 8.000 satelit yang telah beroperasi di orbit rendah Bumi. Posisi dominan Starlink semakin diperkuat setelah CEO SpaceX, Elon Musk, ditunjuk sebagai penasihat utama Presiden Donald Trump yang mengawasi Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE).
Amazon pertama kali mengungkapkan rencana mereka untuk membangun konstelasi satelit internet di orbit rendah Bumi enam tahun lalu. Perusahaan e-commerce raksasa ini berambisi menjual layanan internet berkecepatan tinggi dan latensi rendah kepada konsumen, perusahaan, dan pemerintah melalui terminal berbentuk persegi. Layanan komersial direncanakan akan mulai beroperasi akhir tahun ini.
Meski menghadapi penundaan, Amazon tetap optimis dapat memenuhi tenggat waktu yang ditetapkan oleh Komisi Komunikasi Federal (FCC). Regulasi mengharuskan perusahaan meluncurkan setidaknya 1.618 satelit, atau setengah dari total konstelasi yang direncanakan, pada Juli 2026.
Setelah peluncuran perdana ini berhasil dilakukan, Amazon berencana meningkatkan laju produksi, pemrosesan, dan penempatan satelit mereka. Perusahaan bahkan telah mulai mempersiapkan satelit untuk misi berikutnya, yang juga akan menggunakan roket Atlas V milik ULA.
Meskipun mengalami hambatan awal, Amazon tetap berkomitmen untuk mewujudkan visi layanan internet satelit Kuiper mereka. Keberhasilan proyek ini akan menjadi langkah penting bagi Amazon dalam memasuki pasar telekomunikasi global yang semakin kompetitif.